DRAMA TAIWAN - THE HOSPITAL

IrmaKamaruddin | update: 17 Des 2010 @ 19.27 | 0 comments

SINOPSIS THE HOSPITAL EPISODE 11

Rupanya, Dokter Hao terketuk hatinya setelah dimarahi Wen-li, gadis yang disukai pria itu yang tidak lain adalah asisten Yi-hua. Akibatnya, Dokter Lai yang sudah berjanji bakal melakukan pembiusan asalkan Yi-hua bisa menemukan seorang asisten untuk melakukan operasi terpaksa melakukan tugasnya.

Bisa ditebak, kabar tersebut langsung membuat Dokter Tang marah besar. Setelah menunaikan tugasnya, Yi-hua kembali mengunjungi Xin-ping dan merasa sedih melihat gadis itu sudah kehilangan semangat hidup. Untuk membuat gadis itu tidak menyerah, pemuda itu membawanya ke salah satu ruang dimana bayi pasangan Zhang-jian dan Mei-xing, yang mempunyai kelainan jantung, dirawat.

Tekad Tuan Deng untuk meminta ganti rugi kepada pihak rumah sakit semakin besar, belakangan ketahuan kalau hal tersebut disebabkan oleh dirinya yang terlibat hutang dalam jumlah besar. Sadar kalau mendiang putrinya dimanfaatkan, ibu Hui-ying marah besar dan mulai memikirkan untuk mengambil keputusan.

Meski nampak kejam, diam-diam Dokter Qiu bersimpati terhadap Yi-hua yang dikucilkan oleh bagian penyakit luar. Kepada sang istri, ia menuturkan mulai merasa sikap Dokter Tang keterlaluan dan tahu kalau sang guru hanya perduli soal ketenaran dan jabatan bukannya nyawa manusia.

Tak berapa lama, Dokter Qiu mendapat telepon dari rumah sakit yang memberitahu kalau kondisi Xin-ping memburuk. Ia akhirnya sadar kalau apa yang dikatakan Yi-hua benar, dan menelepon pria untuk untuk memberitahu kalau operasi untuk mencabut salah satu selang di tubuh putri presiden Taiwan itu segera dilakukan.

Keputusan tersebut langsung menggegerkan para pejabat teras rumah sakit, terutama Dokter Tang yang bahkan sampai melempar sepatu saat operasi dilaksanakan. Bergeming terhadap kejadian tersebut, Dokter Qiu dengan berani mempertanggungjawabkan keputusannya dihadapan asisten presiden, secara tidak langsung mengakui kalau analisis Yi-hua benar.

Setelah membulatkan tekadnya, ibu mendiang Hui-ying datang ke rumah sakit untuk menemui Guan Xin. Meski hatinya sempat bergetar, wanita setengah baya itu akhirnya setuju akhirnya setuju kalau jenazah putrinya diotopsi demi mengetahui kebenaran.

Label:

← Older / Scroll Back Up / Newer →

Copyright © Irmak 2009 - . All rights reserved.