[Sinopsis] Bread, Love and Dreams Episode 11 Part 1
IrmaKamaruddin | update: 31 Des 2010 @ 19.23 | 0 comments
Ma Jun terkejut dan tidak percaya melihat Yu Kyung ada di rumah Pal Bong Bakery. Yu Kyung juga tidak menyangka bisa ketemu Ma Jun di rumah itu, apalagi ketika Tak Gu memperkenalkan Ma Jun padanya dengan nama Seo Tae Jo. Tak Gu juga memperkenalkan Yu Kyung pada Ma Jun sebagai teman SD nya ketika di Cheongsan dulu. (wkwkwk… Tak Gu…Tak Gu…mereka udah saling ketemu sebelum itu tauu) Mata Ma Jun dan Yu Kyung saling bertemu, ekspresi Ma Jun jelas-jelas menyiratkan ketidaksukaannya, sedangkan Yu Kyung tetap bisa mengontrol dirinya dan Tak Gu tidak menyadari apapun.
Tak Gu berbasa-basi meminta Ma Jun untuk ramah pada Yu Kyung sebab untuk sementara waktu Yu Kyung akan tinggal bersama mereka karena alasan pribadi. Ma Jun yang jadi bad mood menolak permintaan Tak Gu itu. Dia juga bilang Tak Gu tidak usah berpura-pura kalau mereka dekat karena mereka tidak pernah dekat. Tak Gu emosi mendengar perkataan Ma Jun dan siap memukul Ma Jun.
Mi Sun marah, dia menghalangi Tak Gu,”Hentikan! Kau tahu kekerasan dilarang di rumah ini kan? Kau tahu kan? Jika kau bahkan hanya mengeluarkan satu pukulan, Kau akan segera ditendang dari rumah ini. Kau pikir hanya kau yang akan diusir dari rumah ini? Aku juga akan dapat masalah karena aku di sini dan gajiku yang tinggal sedikit akan dipotong setengahnya lagi!”.
Tak Gu masih juga mengepalkan tangannya meskipun Mi Sun sudah mengoceh panjang lebar, hingga akhirnya Yu Kyung sendiri yang meminta Tak Gu untuk berhenti karena Yu Kyung tidak mau ada masalah yang muncul karena dia. Tak Gu melunak, dia menurunkan tangannya dari krah baju Ma Jun. (Pas adegan ini, Mi Sun kayaknya udah jelous nih ama Yu Kyung, soalnya kata-kata Yu Kyung lebih mempan buat Tak Gu, hihihi) Ma Jun justru memancing Tak Gu dengan mengeluarkan kata-kata pedas lagi, “Paling tidak masih ada satu orang yang mengerti omonganku.” Tak Gu tentu saja terpancing dan panas lagi,seketika itu juga Mi Sun langsung memukul kepala Tak Gu, membuat Yu Kyung terkejut.
Mi Sun kemudian menjewer telinga Tak Gu dan menyeretnya masuk ke kamar. (udah kayak mak sama anak aja nih,wkwkwk) Tak Gu mengucapkan selamat malam pada Yu Kyung dan memintanya untuk tidak khawatir, cukup istirahat saja dengan tenang di rumah itu.
Di dalam kamar, Tak Gu memegangi telinganya yang sakit. Mi Sun memperingatkan Tak Gu kalau mereka punya perjanjian dan Tak Gu sudah melanggarnya. Jadi dia akan datang ke Yu Kyung dan menyuruhnya segera keluar dari rumah karena perjanjiannya dengan Tak Gu sudah batal. Tak Gu panik dan merayu Mi Sun agar memaafkannya karena setiap orang pasti pernah berbuat salah dan dia berjanji akan melakukan apapun permintaan Mi Sun. Lalu Mi Sun menyuruh Tak Gu untuk duduk. Tak Gu masih belum ngeh. Mi Sun mengulang bahwa Tak Gu bersedia melakukan apapun yang diucapkan dirinya. Tak Gu mengerti dan menuruti Mi Sun, dia duduk. Kemudian, Mi Sun menyuruh Tak Gu berdiri, Tak Gu menurut berdiri. Mi Sun menyuruh Tak Gu untuk berlutut. (wuakakak… Mi Sun sengaja mau ngerjain Tak Gu)
Tak Gu tidak percaya ini, dia dipermainkan oleh Mi Sun. Mi Sun hanya senyum jail dan menyuruh Tak Gu segera berlutut atau kalau tidakk… [demi Yu Kyung] akhirnya Tak Gu menurut juga meski dengan muka kesal, dia berlutut di samping Mi Sun. Tak Gu ngomel: Aku benar-benar melakukan apa yang kau katakan bukan? (sumpaahhh… ekspresi Tak Gu pas kesel ini persis banget kayak Ryung, hhuhhuu jadi kangen)
Mi Sun menasehati Tak Gu : Kekerasan seharusnya menjadi pilihan terakhir yang digunakan oleh laki-laki. Mencoba menyelesaikan segala sesuatu dengan kepalan tangan [kekerasan] akan menjadi kebiasaan buruk. Mengerti?!! Aku akan membiarkannya kali ini tapi tidak akan ada lagi yang kedua kali.
Tak Gu terpana mendengar Mi Sun, dia teringat kata-kata ibunya yang persis sama dengan apa yang diucapkan Mi Sun barusan. Setelah Mi Sun keluar, Tak Gu mengepalkan tangan dan bertekad tidak akan lagi menggunakan kekerasan.
Ma Jun kesal dan frustasi. (dengan Yu Kyung yang mungkin disukainya atau Tak Gu yang dibencinya? ataukah dua-duanya? Hmmm…) Yu Kyung yang ternyata mengikuti Ma Jun meminta penjelasan Ma Jun atas semua yang terjadi, kenapa Ma Jun menyamar dengan menggunakan nama Seo Tae Jo. Ma Jun tidak mau menjawab pertanyaan Yu Kyung dan melangkah pergi. Yu Kyung langsung tanya lagi, “Sepertinya Tak Gu juga tidak tahu kalau kau adalah Gu Ma Jun. Apakah kau sengaja menyembunyikannya?” Ma Jun berhenti dan menatap Yu Kyung,”Apa itu yang ingin kau ketahui?”. “Apa tujuanmu? Membohongi Tak Gu tentang namamu, apa yang kau rencanakan?, balas Yu Kyung. Ma Jun tersenyum licik mendengar pertanyaan Yu Kyung. Ma Jun mendorong Yu Kyung ke lemari dan menatapnya tajam, dia mengira kalau Yu Kyung terus saja mengikutinya (GR banget si lohh?!) Yu Kyung jelas saja menyangkal,“Bukan kau! Aku tidak muncul di depanmu. Aku datang mencari Tak Gu”. Ma Jun semakin cemburu.
Setelah menginterogasi Ja Rim, polisi berhasil menemukan tempat persembunyian Yu Kyung, mereka bergegas pergi untuk menangkap Yu Kyung. Ja Rim sendiri masih sangat shock karena ditahan di kantor polisi, dia menangis ketakutan.
Presiden melakukan negosiasi [baca: menyuap] dengan beberapa koleganya agar bisa membebaskan Ja Rim dari kantor polisi. Nyonya Seo juga stress, berusaha menelepon ke sana kemari agar Ja Rim bisa bebas. Presiden sampai di rumah dan melihat istrinya frustasi sampai ketiduran sambil pegang telepon. Presiden mencair juga melihat istrinya itu menderita, dia mengambil gagang telepon yang dipegang Nyonya Seo, membuat Nyonya Seo terbangun. Istrinya itu langsung tanya tentang keadaan Ja Rim, Presiden menjelaskan kalau dia sudah berusaha melakukan yang terbaik. Nyonya Seo masih belum bisa tenang, dia sangat khawatir pada Ja Rim. Tak tega, akhirnya Presiden memegang lembut bahu Nyonya Seo dan memintanya untuk istirahat. Nyonya Seo kaget tidak percaya, suaminya itu bisa juga perhatian dengannya. Presiden keki, dia lalu melepaskan tangannya tapi langsung ditahan oleh Nyonya Seo yang merasa tenang dengan sentuhan suaminya.
Manager Han tentu saja melihat semua kejadian langka itu dari luar kamar karena pintunya terbuka. Dia cemburu!
Tak Gu terbangun di malam hari dan keluar dari kamarnya. Setelah Tak Gu menutup pintu, Ma Jun membuka matanya. Lalu terlihat sepasang kaki memasuki dapur Pal Bong Bakery, dia menjatuhkan bahan-bahan roti, membuang adonan yang disimpan di lemari fermentasi, merusak perabotan dapur. Jari kelingking tangan kanannya tergores sesuatu hingga berdarah. Orang itu lalu mengeluarkan serbet dari saku celananya dan mengelap darahnya.
“Posisi!!!”, teriak Boss Yang pada staff-staffnya.
Boss Yang murka melihat dapurnya yang sangat-sangat berantakan. Paman Gap Soo dan yang lain juga kaget melihat dapur yang seperti kapal pecah. Boss Yang tanya siapa yang terakhir kali meninggalkan dapur, tidak ada yang menjawab. Boss Yang mengulang lagi pertanyaannya dengan teriakan, Ma Jun mengaku kalau dia yang terakhir membereskan dapur setelah itu dia lalu pergi tidur. Ma Jun justru bilang kalau tadi malam sekitar jam 10 Tak Gu bangun dan menyelinap keluar dari kamar dan tidak kembali sampai esoknya. (Ma Juuunn pengen tak getok-getok deh tu orang, huftt…)
Tak Gu terkejut mendengar tuduhan Ma Jun. Boss Yang berdiri di depan Tak Gu dan tanya apakah benar Tak Gu keluar. Tak Gu membenarkan kalau dia keluar dari rumah, tapi dia tidak datang ke dapur bakery dan bukan dia yang mengacak-acak dapur itu. “Jika kau tidak datang ke sini, lalu ke mana kau pergi tadi malam?”, tanya Boss Yang. Tak Gu terlihat bingung bagaimana menjawabnya dia tetap kekeuh bilang bukan dia yang mengacaukan dapur tapi dia tidak juga menjawab pertanyaan Boss Yang. Boss Yang semakin kesal karena Tak Gu tidak mau mengaku. Jin Gu yang kalem akhirnya buka suara membantu Tak Gu, bilang bahwa tadi malam Tak Gu bersamanya karena ada hal yang mau dia bicarakan dengan Tak Gu. Boss Yang mengkonfirmasi ke Tak Gu apakah benar Tak Gu bersama Jin Gu, Tak Gu tidak mau menjawab dan dia tetap bilang bukan dia.
Mi Sun justru merasa curiga pada Ma Jun yang jarinya terluka. Dia terus menatap Ma Jun, Ma Jun yang merasa dipandangi Mi Sun, balik melihat Mi Sun yang kemudian menundukkan kepalanya.
Semuanya lalu berkumpul di ruang keluarga, Kakek Bong menyatakan kalau hari itu mereka tidak akan membuka toko. Nyonya Boss dan Paman Gap Soo keberatan, Kakek tetap berkeras karena jika tidak bisa menjual roti yang tepat [lezat dan sehat] lebih baik mereka menutup toko untuk sementara. Kakek lalu menyuruh Boss Yang untuk membuat permintaan maaf pada pelanggan karena toko mereka hari itu tutup. Boss Yang mengerti. Paman Gap Soo masih saja mencurigai Tak Gu, membuat Tak Gu serba salah.
Tak Gu “sang tertuduh” sadar diri membereskan dapur yang berantakan dan mengamankan bahan yang masih bisa digunakan. Jin Gu datang membantu Tak Gu, tapi Tak Gu menolak. Dia masih belum bisa baikan dengan Jin Gu, Jin Gu mengerti dan bilang bagaimanapun juga dia adalah senior Tak Gu di Pal Bong Bakery itu, jadi dia ikut bertanggung jawab menjaga Tak Gu. Karena Tak Gu tidak ingin dibantu, maka Jin Gu pergi dan sebelumnya menyuruh Tak Gu untuk menjemur bahan roti agar bisa digunakan lagi. Tak Gu yang bingung, mendengar alunan musik, dia mencari sumber suara.
Dan menemukan Yu Kyung yang sedang duduk manis mendengarkan radio tape. Tak Gu merasa sedikit terhibur dan menghampiri Yu Kyung. Yu Kyung cerita kalau lagu yang sedang mereka dengarkan itu adalah lagu kesukaan Yu Kyung, dinyanyikan oleh penyanyi Prancis, Edith Piaf. Tak Gu mencoba mengulang nama penyanyi itu, tapi dia kesusahan melafalkan namanya dan malah menyebut “pipa” (wkwkwk makluumm Tak Gu kan tidak sekolah, bahkan tidak lulus SD). Yu Kyung tersenyum melihat “keluguan” Tak Gu dan mengajari Tak Gu melafalkan Piaf. (Piaf ini dibacanya piape, lucu ya ^__^)
Tak Gu mendengarkan lagu itu dengan seksama, tapi kemudian dia bertanya pada Yu Kyung apa yang sedang dikatakan penyanyi itu karena dia tidak tahu artinya sama sekali. Yu Kyung lalu menjelaskan pada Tak Gu lirik lagu itu.
Yu Kyung : Aku tidak menyesali apapun. Aku tidak menyesali semuanya. Yang baik dan yang buruk telah terjadi padaku. Tidak masalah bagiku. Hal itu akan terbayar, terhapus dan terlupakan. Aku tidak peduli pada masa lalu. Aku akan mulai dari awal.
Tak Gu terus saja memandangi Yu Kyung, tapi saat Yu Kyung balik memandangnya Tak Gu grogi dan berpaling ke arah lain. Pelan-pelan, tangan Yu Kyung mendekati tangan Tak Gu dan menyentuhnya!!! Membuat Tak Gu kaget-kaget senang. Dia memandangi Yu Kyung yang memejamkan mata menghayati lagu Edith Piaf. (padahal backsoundnya lagu Geu Saram, huaaaa…) Tak Gu tentu saja dengan senang hati menyambut tangan Yu Kyung, jadi tangan mereka berdua saling pegangan dan saling menempel (panas…panas…)
Tentu saja sebagai pelengkap, kemesraan Tak Gu dan Yu Kyung itu disaksikan oleh Ma Jun dengan rasa iri dan cemburu. (matanya udah kayak yang mau nelen Tak Gu idup-idup ajah tuh) Rupanya, keadaan sedang berpihak pada Ma Jun. Dua polisi tadi sampai dan masuk ke Pal Bong Bakery, mereka melihat Yu Kyung dan Tak Gu. Yu Kyung yang menyadari mereka adalah polisi, refleks menunduk. Tak Gu langsung mengerti situasinya. Dia bilang kalau toko mereka sedang tutup. Polisi itu tidak menghiraukan Tak Gu dan memanggil,” Hei! Shin Yu Kyung! Itu kau kan? Shin Yu Kyung”. Yu Kyung menoleh ketakutan, Tak Gu ketar-ketir. Polisi itu kemudian mendekati Yu Kyung. Ma Jun menguping semuanya.
Jae Bok terengah-engah melapor pada Boss Yang kalau mereka dalam masalah, karena polisi baru saja masuk ke Pal Bong Bakery. Boss Yang dan yang lainnya kaget dan langsung berlari ke bawah menuju PBB.
Yu Kyung dibawa paksa oleh kedua polisi, dia meronta-ronta memanggil Tak Gu. Tak Gu mengejar Yu Kyung dan menghalangi polisi itu membawa Yu Kyung. Tak Gu tidak terima mereka menangkap Yu Kyung yang tidak bersalah. Polisi itu bilang mereka menangkap Yu Kyung karena Yu Kyung telah melanggar hukum. Dia minta Tak Gu untuk pergi. Tak Gu tentu saja melindungi Yu Kyung. Polisi itu malah mengancam akan memenjarakan Tak Gu. Asisten polisi itu akhirnya menarik paksa Yu Kyung dari tangan Tak Gu. Tak Gu jatuh dan siap memukul polisi tadi, hanya saja Mi Sun dan rombongan datang. Mi Sun langsung teriak menghentikan Tak Gu. Dia memberi isyarat pada Tak Gu,”jangan lakukan!” (Mi Sun khawatir karena dia sudah sayang sama Tak Gu) Kepalan tangan Tak Gu tertahan di udara, lalu Tak Gu melihat mereka satu per satu. Nafasnya memburu, dia bimbang melihat Mi Sun dan tak tega melihat Yu Kyung yang meronta dipaksa polisi. Tak Gu ingat kata-kata Mi Sun dan ibunya.
Tak Gu dilemma…
Apakah yang akan dilakukan oleh Tak Gu?? Siapa yang akan dia pilih? Yoo Kyung atau Mi Sun?
Tubi Kontinyyuuuuuttt ^__________^
Label: Bread Love And Dream