Jumpa Ifa !!
IrmaKamaruddin | update: 8 Sep 2014 @ 01.14 | 0 comments
Halo,..
Malam ini gue mau cerita tentang “Gue dan Ifa, teman SMP gue”.
Pertama kami bertemu dan kenalan, waktu
gue dan dia kelas 2 SMP. Kami berada dalam kelas yang sama sampai kelas 3.
Selama SMP, bisa dibilang kami ini cukup dekat.
Ini Ifa, dan ini hanya
manipulasi kamera, dan dia tak secantik ini (Jujur itu baik)
*Jadi teman duduk
*ketawa bareng
*nyontek bareng
*bully orang bareng
*melakukan hal-hal konyol bareng
*musuhan juga sering
*cemburuan juga biasa
*dan masih banyak lagi yang kami lakukan
bersama.
Kemudian saat SMA kami memilih jalan masing-masing,
gue di SMA 1 Makassar dan dia jauh
disana, SMA 9 Makassar. Kami punya
kehidupan masing-masing, sahabat baru, lingkungan baru. Lalu, kami tumbuh
terpisah. Hubungan kami masih baik, sering smsan, chattan, telfonan. Walaupun selama
SMA itu kami nggak pernah ketemuan.
Barulah, setelah kami memasuki kehidupan baru sebagai
mahasiswa, pertemuan kami jadi lebih sering. Pertemuan kami setelah beberapa
tahun, diawali waktu gue dan dia Tes seleksi masuk STAN. Kami janjian bertemu
di tempat pendaftaran.
Pertemuan gue dan dia
lucu banget.
Gue yang udah dari pagi nongkrong di tempat
pendaftaran duduk manis di pojokan gedung, tiba-tiba Ifa Sms gue, dia udah ada di lokasi pendaftaran, katanya.
Dari kejahuan gue lihat ada sosok perempuan yang fisiknya kayak Ifa. Kurus,
jalannya cepat, matanya liar, tapi ada yang berbeda, perempuan itu berhijab.
Gue sms aja dia, gue
bilang ada di depan dia. Dengan spontan dia langsung menggapai bahu
perempuan berambut mirip dengan gue, katanya. betap kagetnya ia ketika
mendapati itu bukan gue. Dari sudut gedung, gue ketawa puas lihat dia nyapa
orang yang salah.
Akhirnya, gue hampiri dia dan kegaduhan antara dua
teman lama yang baru ketemu lagi terjadi, semua mata menuju ke arah kami
berdua. Seketika, kami jadi perhatian massa.
Kami lalu memposisikan diri di tempat duduk. Kami bercerita
panjang lebar, tentang karier kami masing-masing di SMA. Dia membanggakan
dirinya, gue pun begitu dan itu hal biasa antara kami berdua. Ia lalu
mengomentari perubahan gue, dari postur gue yang bertambah tinggi, potongan
rambut gue yang keren katanya, cara ngomong gue yang makin alay ujarnya. Gue pun
nggak mau kalah, gue mulai mengomentari cara ia berjalan, cara ia ngomong yang
makin ngaco, terus gue puji dia dengan keputusannya yang berhijab.
Pertemuan kedua gue dan Ifa, masih di bulan yang sama
di hari yang berbeda. Waktu itu, Dia undang gue ke acara makan-makan di
rumahnya dalam rangka hari jadinya yang ke 17. Awalnya gue agak malu datang,
soalnya ifa bilang dia Cuma undang teman-teman SMAnya. Karena dia maksa dan gue
juga nggak terlalu punya malu, haha. Akhirnya dengan berani sambil mengendarai
motor gue menuju ke rumahnya yang pernah sekali gue datangi waktu SMA.
Di rumah ifa, gue ketemu sama sahabat-sahabat SMAnya,
mereka semua pada bawa kado. Sedangkan gue, gue lupa kalau ini acara ulang tahu
yang artinya alangkah elok dipandang kalau yang diundang itu bawa kado. Tapi,
gue nggak bawa apa-apa, Cuma bawa diri aja.
Nggak apalah, gue datang ke acaranya pun sudah menjadi
kado buat dia. Iya kan. Teman lama yang kemudian muncul di hari ulang tahun kalian
adalah kado berharga untuk kalian. Hahaha, ngeles.
Sejak 2 pertemuan itulah, kami semakin sering
berhubungan komunikasi dan bertemu.
To Be Continue…..