Rasanya berada di tengah-tengah Tawuran !!

IrmaKamaruddin | update: 18 Des 2014 @ 00.34 | 0 comments

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri"

Pernah baca atau dengar kalimat di atas. kalau nggak pernah, kasihan sekali kamu !! peace. 

Oke Fix, kalau Bung Karno, pada kenalkan ? kalau belum kenal. Kenalkan Bung Karno itu masih satu keturunan sama Gue !! Yakin Loh ??.*** 
Jadi kalimat di atas itu, kalimat yang pernah bung karno ucapkan. So, udah pada ngeh kan. 

Lalu apa hubungannya dengan judul Postingan gue kali ini "Rasanya Berada di Tengah-Tengah Tawuran !!" hubungannya adalah bagaimana bisa Tawuran terjadi di antara bangsa-bangsa yang memiliki ideologi yang sama. *ada yang ngerti ?? 

Intinya adalah rasanya sedih saja, kita ini satu bangsa lho, hidup dalam satu tanah Indonesia, kita sama-sama dipimpin oleh 1 presiden yang sama. Tapi, kenapa dengan mudahnya sebagian di antara kita melakukan penghianatan. penghiatan banyak jenisnya. Tawuran pun menurut gue adalah salah satu bentuk penghianatan. penghianatan seperti apa ??. dipikir sendiri sajalah... 

Jadi, Ini pertama kalinya gue berada di tengah-tengah Tawuran. Tapi, perlu digaris bawahi. Gue nggak ikut tawuran, hanya terjebak saja diantara mereka yang tawuran. kisahnya di mulai beberapa bulan lalu....

Sore itu, langit biru mulai berganti gelap. gue bergegas pulang. kulangkahkan kaki ke parkiran bersama beberapa teman-teman gue yang lain. (kayaknya bahasa gue terlalu baku !!) oh yah, waktu awal-awal kuliah gue masih pakai motor ke kampus. *info. 

berhubung gue markirin motor agak jauh menjorok ke dalam. jadinya gue harus nunggu beberapa menit, agar moto-motor lain yang markir tepat di depat gue pada hilang satu per satu. karena, gue tipe orang yang nggak suka nunggu sesuatu sendiri, hal hasil gue minta di temenin sama salah seorang teman kelas gue. agak lupa siapa teman yang gue maksud itu, soalnya, diawal perkuliahan wajah mereka nyaris sama, bahkan terlihat abstrak !! jadi, agak sulit mengingat mereka saat awal-awal perkuliahan.

kemudian gue sok mengakrabkan diri sama teman yang entah siapa namaya itu. lama, lama, lama kami berbincang tentang sesuatu yang entah apa itu. akhirnya motor-motor kamvret si penghalang motor gue, enyah juga. * sebenarnya yang kamvret itu gue, (markirin motor jauh banget di dalam, saking takutnya kemalingan).

Karena gue adalah salah satu dari sekian pengendara motor yang tertib lalu lintas, baik hati dan rajin bobo siang, dengan hati yang sedikit bahagia, gue kenakanlah semua atribut para pengendara motor. mulai dari jaket, lalu ke helm yang kacanya subhanallah hilang entah dimana !! -_- * iya kawan, kaca helm gue hilang. lalu ke masker dan diakhiri dengan sarung tangan yang sejak awal gue beli sampai detik ini, belum pernah di cuci. Merdeka !!

kemudian...

dalam perjalanan menuju rumah yang jaraknya tidak main-main, panjang sekali. gue melaju bersama berline (nama motor metik pink gue, tepatnya motor bokap yang di wariskan ke gue, dan bokap beli motor lagi yang lebih keren -_-). Belum jauh dari kampus, gue melihat kemacetan yang cukup panjang di sekitaran jalan Perintis. karena merasa sudah jago mengendarai motor, gue memilih nyelip-nyelip di antara kendaraan lain. 

dalam aksi nyelip itu, gue melihat beberapa pengendara motor yang lain pada mutar arah, beberapa mobil kece dan angkot pun melakukan hal yang sama, mutar arah. saking pedenya jadi orang, gue terusin aja aksi nyelip itu. sampai tiba di satu titik, motor gue nggak bisa jalan, karena banyak motor dari arah berlawanan yang mutar arah. 


gue panik dong, tiba-tiba nyali gue cuit. belum sempat gue lihat apa yang terjadi di depan sana, entah ada ultramen yang lagi berkelahi melawan monster kadal ataukah ada siluman babi, gue nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan gue pun nggak mau tahu, pokoknya yang gue mau tahu adalah bagaimana gue dan berline bisa mutar arah diantara motor-motor yang udah duluan mutar. 

belum sempat memutar arah, dari depan sudah terlihat rombongan orang berlari menuju ke arah gue. di belakang  pun sudah banyak orang yang lari menuju ke arah gue juga. gue perhatikan orang-orang yang pada lari itu, terbelalaklah mata gue ketika orang-orang itu tak sedikit yang membawa busur, batu, dan ngerinya lagi ada diantara mereka yang membawa badik. sumpah demi apa, tangan gue bergetar hebat, nggak pernah sebelumnya gue meraskan sensasi kayak gini, seru banget !! boong, yang bener tuh TAKUT BANGET !!

Inilah saat-saat gue menyadari, gue sudah terjebak di antara orang-orang yang tawuran. 

usaha memutar arah gue urungkan, rencana gue selanjutnya adalah bagaimana gue bisa dengan ajaib menghilang dari lokasi tawuran ini ?? . . . . . . 

Sambil berfikir cara menghilang dari tempat ini, gue masih berusaha nge-gas berline yang usut punya usut ban belakang Berline nyangkut di batu gede, Tambah di ujung tanduklah hidup gue. mana suasana makin kacau, jelas terlihat di mata gue yang ngak besar-besar amat, batu melayang tepat di atas kepala gue, laki-laki kulit hitam berlari - lari di sekitar gue, serasa ingin terbang kawan. berharap Tuhan ngasih gue ilmu hilang kayak si pitung. Hampir nangis cuy, Gue. saking menegangkannya hari itu.

Tapi, gue percaya Tuhan masih sayang sama mahluk kayak gue, di utuslah seorang kakak-kakak, cowok, entah siapa dia. dengan keberaniannya, kakak baik hati itu bantuin gue minggirin berline ke dekat ruko. Sedikit mendinganlah gue rasa, nggak se mengerikan waktu gue benar-benar ada di tengah tawuran tadi. Karena, kondisi belum membaik, gue dan banyak pengendara motor lain yang di dominasi bapak-bapak memilih menonton dari jarak yang cukup dekat kalau gue bilang sih, di bawah ruko yang nggak tahu apa namanya. 

sambil menyaksikan tawuran secara live, gue mendengar apa yang bapak-bapak di sebelah gue perbincangkan. berdasarkan apa yang gue dengar, tawuran yang terjadi ini adalah tawuran antar lorong, kata bapak yang agak plontos. 

semakin seru acara "tawuran" hari itu, batu melayang di langit jalan Perintis, busur juga nampak tak canggung menyapa langit. tapi, kasihan si pengendara roda empat, harus dengan rela mobilnya terkena hantaman batu yang ukurannya cukup ampuh bikin penyok bemper mobil. kasihan juga mereka yang dengan rela harus beranjak dari kendaraannya masing-masing tanpa ingat nyabut kunci kendaraan. Kayaknya, oknum maling pun ada di antara mereka. ada juga ibu-ibu yang nanigs karena terkena batu. pokonya hari itu gue beruntung, masih bisah baik-baik tanpa kurang satupun. padahal di depan gue sudah nampak seperti semut hitamyang kocar-kacir. SERAM !!

entah apa yang terjadi, polisi juga tidak ada, namun tawuran berhenti dengan sendirinya. kemudian, kami yang menjadi "korban", korban tekanan batin bergegas meninggalkan TKP, sebelum tawuran susulan menyambut kami. Dengan gesit, tanpa lihat kiri-kanan, langsung gue tancap gas meninggalkan lokasi.
Pengalaman yang Cukup berhasil bikin gue shock. 


Oke fix, ceritanya sampai disini saja.
Intinya, gue selamat kok sampai rumah.

Mata Atode ne. :)

← Older / Scroll Back Up / Newer →

Copyright © Irmak 2009 - . All rights reserved.