7 Jurus Sesat untuk dikuasi Seorang Maba

IrmaKamaruddin | update: 15 Jun 2015 @ 01.10 | 8 comments


Banyak hal yang tidak seorang maba pun ketahui tentang dunia perkuliahan seutuhnya. Maba sekadar tahu seorang mahasiswa boleh mengenakan pakaian apapun itu ke kampus, dan sekadar paham bahwa meja dan kursi di perkuliahan itu nggak nyambung lagi kaya waktu SD, atau sekadar mengerti kalau di perkuliahan nggak ada lagi istilah duduk bertiga kayak SMP dulu. 



Selebihnya, Maba nggak punya daya untuk paham lebih dalam tentang perkuliahan dan embel-embelnya dari dunia luar, kecuali Maba itu sudah lebih dari satu semester mengalaminya sendiri di dalam “Lingkaran Kampus” uhyeah…..


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Irmaenisme), Maba (Mahasiswa Baru) dapat didefinisikan sebagai seonggok daging tak bertulang, lentur dan mudah dibentuk. Atau bahasa kerennya “Plastisin berjalan.”

Dan sekarang gue berada pada fase menjadi mahluk tak bertulang, lentur, dan mudah dibentuk itu. Rasanya selalu ada saja orang-orang yang mau ngebentuk elu jadi sesuatu (baca: membodoh-bodohi elu), entah itu para mahasiswa pendahulu elu, entah itu sesama “daging tak bertulang”, atau bahkan penjual asongan pun punya andil ngebentuk elu. Maka ! Jadilah “daging tak bertulang” yang mampu membentuk dirinya sendri. Eeeaaaaa,… dramatis sekali.

Sebelum para readers kabur dari layar blog ini, karena gue kabanyakan bacot, Maka inilah yang telah kita nantikan bersama,…..

Gue persembahkan “Jurus Sesat untuk dikuasi Seorang Maba”…… Taranggg,…

1. Kuasai Seni Bela Diri “ berpura-pura menjadi Amnesia”
Ilmu dasar yang perlu diketahui, beberapa Maba diciptakan untuk “dimainin”. ketika kalian sudah merasa target “mainan” maka, jurus Amnesia sangatlah berguna. Tiba-tiba kalau ada senior yang nanya ke elu tentang hal-hal aneh, misalnya “Kenapa idung elu ada bulunya ?” atau ada senior sok kritis yang nanyain “lebih besar mana, kantung mata Pak SBY atau Pak Jokowi?” maka detik itu juga persiapkan diri kamu menjadi Amnesia …. Cukup letakkan tangan kanan di kepala, lalu lontarkan kalimat “Siapa kamu ?”, “Siapa Aku ?”, “Apa kita saling mengenal?” ajukan ke-3 pertanyaan itu dengan wajah yang meyakinkan, misalnya gunakan mimik lagi nahan mencret. barengin dengan berjalan mundur menjahui senior tadi. Lalu, pastikan keesokan harinya elu daftar ke Universitas lain.


2.   Cobalah menjadi pribadi yang tidak Introvert
Dunia kampus itu kejam bagi mereka yang introvert. Cobalah seolah-olahlah kalian menjadi introvert yang terbuka. Kalau ditanya sama dosen atau senior jangan kebanyakan nunduk, atau jangan tinggal diam, karena itu akan membuat kalian jadi bahan bullyan. Sediakan minimal 5 jawaban cerdas setiap harinya untuk membentengi diri dari pertanyaan-pertanyaan ajaib para dosen dan senior. Semisal, ada dosen yang nanya “Apa tujuan kamu masuk Jurusan Perbecakan ? ” jawablah dengan jawaban yang cerdas, ilmiah, dan singkat “karena saya ingin menjadi pebecak yang genjotannya kuat pak.” Atau tiba-tiba ada senior yang nanya “apa yang bisa kamu berikan untuk organisasi ini?”.. jawablah dengan yakin “SAYA PUNYA BANYAK KENALAN TUKANG ODONG-ODONG KAK, DAN KAPAN SAJA BISA SAYA AJAK UNTUK MEMERIAHKAN KEGIATAN ORGANISASI.”


3.    Hindari sikap “Sok Akrab” yang berlebih
Menjadi sosok yang akrab di kampus, memudahkan kalian memiliki koneksi yang baik. Sayangnya, sikap “Sok akrab” yang berlebih akan mendatangkan petaka. Misalnya, Jangan sok kenal dengan senior dengan melontarkan kalimat maut seperti “Bro, ketek makin bau aja nih… ” atau jangan tanyakan ini pada dosen “Pak, itu kepala kenapa botaknya nggak rata ?”… Jangan sekali-sekali, itu membahayakan diri. Cukup menjadi pribadi yang menyapa seperlunya. Misalnya, “Selamat pagi kak” atau “Assalamualaikum pak” lalu berlalu dengan senyum manis di wajah.


4. Jadilah Maba yang pintar-pintar mengambil hati dosen.
untuk para maba yang mau banget dapat nilai bagus di setiap mata kuliah. Maka, jadilah maba yang pintar-pintar mengambil hati dosen, salah satu caranya adalah di setiap pertemuan mata kuliah usahakan lontarkan 1 pertanyaan kritis yang mengundang diskusi panjang antara elu dan dosen. Misalnya di kelas ekonomi…… ajukan pertanyaan INI “….SEBERAPA BESAR SUMBANGSIH 1KG TELOR ASIN BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA ?” buat kesan seolah-olah yang tadi itu adalah pertanyaan pelik yang bermutu. Lakukan hal tersebut minimal 15 menit sebelum kelas usai dan bersiaplah menjadi maba yang akan selalu dikenang dosen.


5.Cara menghindar dari tawuran dengan jurus mati-mati ayam
Lingkungan kampus biasanya nggak akan lepas dari bentrok atau tawuran. Biasanya di balik itu ada oknum yang ngajakin maba ikutan tawuran. Untuk kasus seperti ini ada 2 tipe mahasiswa, 1) yang punya bakat tawuran dan 2) yang doyan nonton tawuran. Kalau tipe 1, biasanya mereka akan dengan sepenuh hati ikut tawuran, bahkan sebelum ada yang ajakin mereka udah lebih dulu ngeluari linggis dari tas. Lalu, bagaimana dengan tipe 2 yang hanya doyan nonton tawuran. Maka, jurus “Mati-mati ayam” adalah satu-satunya cara menghindar dari ajakan oknum tawuran. Misalnya, di suatu kondisi kampus, banyak batu, linggis, cerulit, kapak, martabak bertebaran riuh, tiba-tiba ada yang menghampiri elu, terus maksa-maksa ikut tawuran. Maka, seketika itu juga rebahkan tubuhmu, terlentang di tanah, pura-pura mati untuk 5 menit lalu, 5 menit berikutnya mulainya menggetarkan selutuh tubuh seperti ayam yang lagi disembelih lehernya, sebagai sentuhan akhir sertakan busa-busa dari mulut elu. Maka detik itu juga “oknum” tadi bakal parno.


6.Teknik kesurupan sebagai cara menghadapi amukan seorang senior
Kalau elu maba cowok, terus lagi ada masalah sama senior. Contoh kasus, karena keseringan jalan nunduk, tiba-tiba elu yang pake sepatu gunung dengan sol tebal nggak sengaja nginjak kaki senior yang Cuma ngeker pake sandal swallow yang beda warna. Tidak bisa dihindari bahwa senior itu akan murka seketika setelah kakinya bengkak keinjak elu. Biasanya kalau udah murka, beberapa senior akan main tangan, entah itu nampar, mukul, nyubit, atau ngelus manja pipi elu. Jadi sebelum tangan itu menghampiri wajah polos mu, persiapkan diri untuk kesurupan. Misalnya, “Kampret luh bocah, ngapain injak kaki gue ahh… gue tammppp…..”….. tiba-tiba dengan ganasnya elu pura-pura saja kesurupan “ARGHHHHHH, MANUSIA HINA, MATI KALIAN SEMUA, AKAN KU KUASAI DUNIA INI  HA HA HA HA (ketawa jahat)” lalu lari sekencang mungkin menghilang dari hadapan senior tadi.


7.Ingatlah Pelajaran Bahasa Indonesia di Kala SD Dulu ketika Ingin Berhutag di Kantin Kampus
Tidak bisa dipungkiri bahwa selain murka dosen dan senior, murka mba-mba kantin pun adalah momok menakutkan bagi para maba yang uang bulanannya pas-pasan sekadar pas untuk bayar kos dan pas untuk beli nasi putih pake tempe goreng 2 potong. Maka, ketika akhir bulan tiba uang pas-pasan tadi akan leyap ditelan hari, begitupula kesempatan makan di kantin kampus pun akan tinggal cerita hingga tangga muda tiba. Nah, kalau seperti itu, lakukan saja jurus “Berbahasa Indonesia yang baik”…pertama-tama pesan saja makan apa yang kamu mau. Kemudian, kalau mba-mba kantin datang minta bayar, kamu bilang aja “Mba, makanan yang ini sama minumnya hutang yah…”  kalau mba kantinnya murka. Elu bilang aja “MBA, AKHIR-AKHIR INI PANUAN AKU LAGI GANAS-GANASNYA, UANG JAJAN AKU HABIS UNTUK BELI OBAT PANU.” Berikan kesan yang dramatis, tetap stay cool dan dapatkan respon baik dari mba-mba kantin itu “Oh iya dek,.. cepat sembuh yah”…Lalu bilang “NANTI HUTANGNYA AKU BAYAR KALAU UDAH DAPAT GELAR SARJANA YAH, 4 TAHUN LAGI..” kemudian lari sekencang mungkin.

Menjadi seorang Maba di sebuah kampus, itu laksana seekor kucing kompleks yang berada di tengah-tengah kucing kampung. Maka! Berpura-puralah menjadi liar seliar kucing kampung, demi kelangsungan hidup selanjutnya.

← Older / Scroll Back Up / Newer →

Copyright © Irmak 2009 - . All rights reserved.