Di antara Selir Hati Jalanan Kota

IrmaKamaruddin | update: 23 Jul 2015 @ 10.00 | 0 comments

Selamat pagi jiwa-jiwa yang resah,

Man, barusan tepatnya tadi pagi sekitaran jam 6, gue nganterin nyokap ke pasar ikan untuk beli kambing betina yang umurnya masih 4 bulan, !! ya, beli ikanlah.



Dengan mengendarai Carlotta, motor metic pink, gue berharap perjalanan gue bakal lancar-lancar aja, mengingat lagi musimnya libur lebaran dan mumpung masih pagi-pagi buta. Sayangnya, harapan gue pupus ditelan para selir hati jalanan kota. Sebut saja mereka bentor, becak, angkot, dan anak SMA yang make motor ceper. Mereka itu bak selir hatinya jalanan kota, tiap pelosok jalanan mereka pasti ada, mulai dari gang kecil sampai jalanan perumahan punya pejabat pun di jabanin.

J L J
  
1.   Bentor
·         Gue nggak tahu tepanya sejak kapan gerombolan motor jadi-jadian ini menginvasi jalanan kota. Bentor benar-benar menjamur di semua sudut jalanan, nggak ngitung-ngitung jalan protocol pun jadi lahan mencari nafkah mereka. Salah besar, mau cari duit tapi, ngelanggar aturan. Tapi, menggangu kendaraan lain. Tapi, jadi sumber kemacetan. Mending  jual kue cucur aja.!!

·         Tiap keluar rumah, selalu saja keberadaan mereka mempersulit gerak gue. Bentor ini udah kayak gerobak beroda ajaib, 1 tingkat di atas gerobak biasa. Apakah mereka sadar, body bentor yang mereka kendarai itu menghalangi pengguna jalan lain ? Gokil, rasa-rasanya gue pengen lompat, hinggap di atas tengkuk abang bentornya, meraum keras, terus jitakin kepala peangnya sambil bilang “Oi, jalanan gua nih. Minggir napa..”

·         Ugal-ugalan pula, ini nih yang paling the best dari Bentor, “Ugal-ugalan” paling doyan nyalip dan sok-sok jadi pemimpin barikade, udah jalannya pelan, pelan banget, di tengah jalan pula!! Kalau jalan bengkok-bengkok nggak jelas, nggak sedikit di antara mereka yang nggak punya lampu sein, dan menurut gue bentor itu nggak save.

Pesan untuk abang  bentor :
Bang udahlah, nggak usah jadi tukang bentor, nggak usah sok-sok mau jadi Optimus Prime kayak di transformer, bentor lu nggak bisa berubah jadi robot canggih yang punya kaki, terus nyelamatin warga dunia dari serangan bulu babi raksasa. Mending bang, elu cari kerjaan lain. Jadi tukang ojek lah, lebih aman. Intinya sih, carilah pekerjaan yang aman-aman saja, nggak bikin orang lain kesel.


2.          Becak
Masih sepupu 1 kalinya bentor, sudah menginvasi Indonesia sejak zaman purba, bentuknya mirip-mirip bentor, bisa dibilang becak ini jenis mobil manual. Masih lebih sopan dari bentor, jalannya juga agak di pinggiran dan udah anti masuk jalanan protocol. Walaupun, masih ada sedikit dari mereka yang ugal-ugalan, biasanya sih yang kayak gitu, tukang becak baru yang minim ilmu asam garam kehidupan dunia becak-perbecakan. Sayangnya, sebaik-baik becak dibanding bentor, mereka tetaplah satu dari sekian sumber kemacetan.

Pesan untuk abang becak :
Biasanya pebecak itu kebanyakan udah tua, sepertinya untuk mengisi waktu luang saja, sekadar menghirup udara kota di sisa-sisa hidupnya, segaligus dapat duit. Saran saya sih, mending cari kesibukan yang lain deh, atau minta anaknya aja yang kerja. Atau kalau kamu seorang yang masih muda, cari yang lebih berpengasilanlah, buruh bangunan mungkin ?? lagi pula warga kota mulai jarang menggunakan jasa mu. Atau nggak papa lah, sekaligus melastarikan peninggalan purba jalanan Indonesia, yang penting narik becaknya sopan, nggak ugal-ugalan !!


3.          Angkot
Raja jalanan. Selir paling pertama dan paling kuat di antara selir-selir lainnya. ugal-ugalannya sebelas duabelas bentor tapi, versi cepatnya nggak slow motion kayak bentor. Nyebelinnya adalah kebiasaan motong jalan yang anarkis. Gue sering jadi korban motong jalannya si abang angkot. Paling parah angkot jurusan Vetran-Unhas, gue acungin jempol, angkot jurusan ini nggak ada remnya. Si supir nggak pernah injak rem, jalanan disapu rata, penumpang babak belur.

Pesan untuk abang angkot :
Bang, jujur saja. gue tanpa elu nggak ada apa-apanya. Absen gue di kelas penuh, semuanya karena jasa lu bang. Sayangnya, tiap nyampe di kampus, gue babak belur akbiat keanarkisan lu bang. Ayolah bang, belajar injak remlah. kalau elu udah mahir injak rem, penumpang nggak babak belur. gue yakin, nggak Cuma ibu-ibu yang make daster, mahasiswa-mahasiswa kece pun pada nyantol sama elu bang.

4.          anak SMA yang make motor ceper
·         Selir paling bontotnya jalanan kota. Tipe pengendara yang labil dan moody. Doyan banget gas-gasin motor cepernya pas berhenti di lampu merah, asap motornya ngebul sampai belakang, nenek-nenek penumpang angkot pada asma semua. Mereka inilah penyebab utama kematian lansia di jalanan. Apakah kamu sadar, asap bau bensin yang samar-samar menyerupai solar bekas yang keluar dari knalapot motor mu itu adalah masalah besar bagi paru-paru manusia ??

·  Kadang gue heran, apa enaknya naik motor ceper yang jaraknya tinggal 2 ibu jari orang dewasa dari aspal. Apa pantat elu nggak panas ? hati-hati loh, takutnya kalau keseringan, entar pantat elu gosong, luka bernanah, terus muntah berdarah. Kan nggak asyik, sekolah terbengkalai gara-gara pantat udah nggak bisa duduk di bangku kayu sekolahan. Nggak lulus SMA, kuliah nggak jadi, nikah cepat, malah masuk buih. Sungguh masa depan suram!!

·         Satu lagi, sama halnya kayak selir hatin jalanan yang lain. Si pengendara labil ini doyannya nyalip-nyalip, motong-motong dan mepet-metep pengendara lain. Satu ciri yang paling khas dari pengendara ini, kalau duduk nggak pernah lurus, pasti pantatnya bengkok kiri kanan. Mungkin karena radiasi aspal.

Pesan untuk anak SMA yang make motor ceper :
Bro, elu masih muda. Jangan biarkan pantat elu muntah berdarah hanya karena keseringan bercumbu manja dengan aspal jalanan. Lagi pula, memodifikasi motor menjadi ceper itu hukumnya melanggar aturan. Nggak boleh dan nggak save. Mending naik angkot. Atau di boncengin emak elu. Kan belum ada SIM yah ?? iya kan ?? tuh, tambah melanggar aturan. Jangan juga sok-sok mau bawa motor terus bikin SIM oplosan kayak gue, jangan. Cukup gue aja. Ingat, gue udah tahu betul asam garam kehidupan anak SMA. Ada masanya kok, kamu, kamu, dan kamu bisa bawa motor dan mobil sendiri.

 Satu kesamaan dari ke-4 selir hati jalanan :Sama-sama suka berhenti paling depan di tengah-tengah zebra cross kalau lagi lampu merah, Cerdas !!

*Hati-hatilah akan keberadaan mereka. Sekejam-kejamnya guru matematika, lebih kejam aspal jalanan.

*lebih baik mengalah daripada mati percuma.


Salam pengendara taat aturan,….

← Older / Scroll Back Up / Newer →

Copyright © Irmak 2009 - . All rights reserved.